Wednesday, September 12, 2018
WHY ME ? WHY !
Hari ini tepat pada tanggal 12/9/18. Saya ingin menuliskan sebuah statement, yaitu :
"WHY ME ? WHY ?!"
Kenapa saya ?! ini lah yang saya lontarkan terus di dalam hidup saya.
Kenapa saya ?!. Kenapa saya yang kena tipu ? Kenapa ? WHY ME ?? WHY ???
Yah, inilah keluhan saya setiap hari, sehingga hidup saya terpuruk.
Sampai-sampai hubungan saya dengan TUHAN pun jadi menjauh. Akibat, dari uang. Dengan, ditipunya dalam berbisnis dengan orang yang sudah saya bantu. Membuat, saya menjadi kehilangan hidup yang sebenarnya.
Ya, sebenarnya apa yang saya lakukan. Saya sudah tahu kalau ini salah. Sudah banyak orang yang menegor saya, dan menceramahi saya. Tetapi, saya tetap aja masih bisa belum bisa terima kenyataan hidup yang pahit ini.
Memang berat, menghilangkan rasa kepahitan. Untuk, terima kenyataan aja susah. Apalagi, kita harus menerima kepahitan hidup yang terjadi di dalam hidup kita.
Sebenarnya, saya sungguh ingin kembali lagi ke TUHAN. Tetapi, rasa kembali saya kepada-NYA begitu susah, seperti ada yang menghalang - halangi saya, untuk kembali kepada TUHAN.
Ya, TUHAN dalam pikirku. Aku rindu sekali untuk kembali pada-MU. Tolonglah, aku dengan kuasa Roh Kudus-MU agar aku dapat ter-arah kembali, menurut jalan-MU yang benar.
Ya, TUHAN berat sekali hidup yang aku alami ini. Aku hanya ingin melupakan masa lalu ku yang pahit ini. Dan, kembali ke jalan-MU yang benar, dengan masa depan yang sungguh ada, yang ENGKAU pasti berikan di dalam hidupku.
Ya, TUHAN ajarilah aku untuk mengerti bahasa firman-MU. Ajarilah, aku untuk dapat menerima kenyataan ini, sebagai pembelajaran hidupku.
Inilah, yang kutuliskan kepada TUHAN.
Ada seorang teman dari sosial media, berkata kepada saya :
"Seharusnya saya bersyukur, karena saya masih bisa hidup, makan, dan tidak tinggal di kolong jembatan, dll".
Ya, memang saya bersyukur karena saya tidak tinggal di kolong jembatan. Tapi, permasalahan saya. Kenapa harus saya ? yang harus mengalami penipuan, oleh seseorang yang sudah saya tolong ?!.
Teman saya menjawab : Ini. semua adalah ujian untuk kamu, bla.. bla... !!
Yang pasti sangat berat saya mengalami ini.
Teman saya menjawab : Masih untung bukan nyawa kamu yang hilang. Melainkan harta kamu saja yang hilang. bla.. bla..
Ya, seharusnya saya sudah sadar, banyak sekali orang-orang yang mengucapkan ini ke saya. Bahwa, nyawa lebih berarti dari pada harta.
Hal ini pun tertulis juga di dalam firman-NYA, yaitu :
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya ? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya ?". ( Mat 16 : 26 ).
Ya, ayat ini sudah memberikan pembuktian yang jelas. Bahwa, tidak ada yang abadi bagi mahluk hidup di dunia ini. Semua pasti ada masanya.
Memang, benar. Apa gunanya saya punya harta banyak ?! Tetapi saya kemudian saya meninggal/mati. ?. Bukankah, harta tidak saya bawa ketika saya mati ?. Melainkan, hanya Roh saja, yang akan menghadap taktha pengadilan Kristus, dan dosa kita semua akan ditimbang disana.
Hal, ini pun sering bertanya-tanya di dalam pikiranku. Aku, hanya ingin tersadar dari belenggu zona kepahitan ini. Aku, ingin sekali keluar dari zona kepahitanku ini. Dan, untuk memulai hari depan yang baru, dan penuh harapan. Sesuai yang dikatakan didalam firman-NYA, bahwa :
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-KU mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". ( Yer 29 : 11 ).
Sungguh, aku berharap pada TUHAN, ayat ini menjadi kegenapan dalam hidupku yang pahit ini.
Saudara-saudara yang kekasih di dalam Kristus. Bantulah, saya di dalam doa, agar dapat menuliskan firman TUHAN kembali, dan dapat kembali kepada jalan TUHAN yang benar, oleh pengarah-an dari Roh Kudus.
Salam Damai Sejahtera. Yesus Kristus TUHAN kita, memberkati kita semua.
Imanuel, Allah beserta kita. [Ref : ( Mat 1 : 23 )]. Amin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment