Tuesday, July 10, 2018
WAKTU TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI. BERHARAP, TUHAN BERIKAN WAKTU YANG INDAH DALAM HIDUPKU.
Ya, pada sore hari ini, saya akan menceritakan penuh tentang keseharian saya.
" Ya, TUHAN rasanya hari-hari saya sungguh membosankan, entah apakah harus seperti ini terus atau tidak saya tidak tahu. "Dalam pikiran saya".
" Ya, bayangkan aja, seharian tiap hari tidak ada aktivitas, tiap hari hanya menunggu barang hasil jahitan produksi untuk segera dijual dan dikirimkan ke pembeli. Tapi, saat ini sendiri sedang mengalami problem dalam produksi barangnya. "
" Ya, TUHAN. Kadang saya berfikir, Mengapa dunia ini begitu tidak adil untuk saya ?. ( Terkadang pemikiran kita yang manusiawi ini pasti akan berfikir ke 2 arah, yaitu positif dan negatif, hal ini pun tergolong dalam sifat kemanusiawian ) "
Melihat dari sisi negatif
Ya, seharusnya ketika saya memiliki jumlah uang yang waktu itu miliaran, saya berangan-angan ingin memiliki sebuah usaha lain, entah itu : kost-kostan, ataupun toko. Tetapi, saya mengalami ditipu miliaran dengan habis-habisan. Apakah hidup seperti ini adil TUHAN ?. "Pikir dalam pikiranku"
Padahal, dengan uang itu seharusnya, sekarang ini aku sudah memiliki toko, yang bisa membuat hari-hariku tidak hampa ini. Aku, sendiri pasti bisa menjaga toko tersebut, dan melayani pembeli-pembeli seharusnya. Tetapi, semua itu sirna dengan dihancurkan oleh seseorang. Waktu ku habis dan habis oleh hal-hal penipuan yang terjadi di dalam hidupku ini.
Apakah ini adil TUHAN ?.
Jawabannya : Tidak adil !. Dunia ini memang tidak pernah adil saudara-saudara. Tertapi percayalah, hanya Allah TUHAN kita saja yang adil, tetapi waktu TUHAN kapan, kita semua tidak akan pernah ada yang tahu. Penyertaannya memang selalu ada didalam hidup kita. Tetapi, waktu segala sesuatu yang indah tepat pada waktunya, kita tidak akan pernah tahu. Kapan waktu TUHAN itu sungguh nyata didalam hidup kita. Sebab firman TUHAN sendiri berkata :
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan IA memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." ( Pkh 3 : 11 ).
Ya, ayat ini memang sungguh memiliki makna janji TUHAN yang besar. Tetapi, dalam hati manusiawi kita, pasti akan bertanya-tanya. "Kapan TUHAN ?, waktu yang indah itu ada untuk diriku ?".
Kenapa saya bisa bilang begini ?
Karena, saya mengalami sendiri kehampaan hari-hari saya setelah ditipu oleh seseorang. Saya hanya bisa berharap TUHAN sungguh menepati janji firman-firman-NYA didalam hidup saya.
Sedangkan waktu terus berjalan, dan tidak akan pernah kembali. Hal, ini juga tertulis dalam firman-NYA : Bahwa, kita semua harus mempergunakan waktu yang ada. [Ref : ( Efs 5 : 16 )]. Tetapi, dalam pikiran saya. "Saya ingin sekali TUHAN segera turun tangan, untuk menolong saya, dari keterpurukan saya menghadapi hari-hari saya yang membosankan ini.".
Kembali lagi, saya berfikir "Seharusnya ketika saya tidak ditipu, saya tidak akan mengalami hari-hari keluh kesah seperti ini yang membosankan, melainkan saya pada waktu ini bisa memiliki sebuah toko/usaha lain dan bisa menjaganya". Tapi, saya tidak tahu, kenapa saya harus mengalami hal penipuan seperti ini yang menghancurkan hidup saya.
TUHAN, aku sungguh butuh keadilan dari ENGKAU, karena dunia memang tidak adil. Tetapi, aku percaya bahwa ENGKAU adil TUHAN. "Teriak ku dalam hati".
Melihat dari sisi positif
Disamping itu pikiran positif pun juga datang dalam pikiran saya. Kenapa penipuan ini terjadi di dalam hidup saya ?
Memang, berat rasanya. Tetapi, ini memang sebuah pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup saya. Sungguh menyakitkan, pasti ya menyakitkan. Tetapi, TUHAN sendiri pasti akan memulihkan keadaan saya. Memang, pemulihan janji TUHAN sudah nyata di dalam hidup saya. Tetapi, apakah ini tetap adil untuk saya yang menerima penipuan hebat seperti ini, padahal niat saya untuk menolong orang yang ingin bekerja sama dengan saya.
Adakah keadilan TUHAN ?. Teriakku.
Jawabannya : Ada. TUHAN adil, karena aku tidak sampai jatuh miskin. TUHAN adil karena aku lebih baik dan tidak menderita dalam hal makan/minum. TUHAN adil karena aku masih bisa tinggal di rumah bersama ke dua orang tua ku dan keluarga ku yang masih utuh. TUHAN adil karena aku masih diberikan pekerjaan dan usaha yang masih lancar, dengan omset yang lumayan fantastis. Dan, masih banyak lagi keadilan TUHAN, apabila aku melihatnya dari segi bersyukur. Tetapi bersyukur itu susah didalam hidup saya. Karena, saya tidak munafik. Padahal, firman TUHAN sendiri berkata, bahwa :
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus YESUS bagi kamu". ( 1Tes 5 : 18 ).
Ya, ayat ini adalah firman TUHAN terpenting dalam kehidupan. Mengucap syukur adalah yang terpenting dalam hidup. Tetapi saya sendiri susah untuk melakukannya.
Ya, TUHAN. Aku percaya, bahwa ENGKAU itu adil. Biarlah, seluruh firman-MU itu menjadi kegenapan bagi hidup ku saat ini. "Kadang aku berfikir seperti itu".
Pesan bagi kita semua di dalam persekutuan Kristus ;
Berdoalah selalu kepada TUHAN, dikala jenuh. Karena, hanya doa ucapan syukurlah yang dapat memberikan kita jawaban hidup yang sesungguhnya. [Ref : ( Flp 4 : 6 )].
Kalau saya pribadi. Memang saya meminta pada TUHAN akhir-akhir ini dalam pikiran saya. "Apa yang harus saya lakukan TUHAN di hari-hari kejenuhan saya. Saya hanya diam di dalam kamar, hanya merasakan heningnya ruangan. Dan, memikirkan hasil produksi barang-barang saya yang terlambat. Kadang saya sungguh berfikir, adakah waktu yang terbaik yang dapat ku gunakan dalam hidup saya. "Pikirku dalam berbicara kepada TUHAN". Entahlah, sampai kapan jawaban TUHAN, saya tidak tahu. Yang, pasti saya menunggunya.
Tujuan saya menuliskan firman ini didalam Surat Efesus 5 : 16, tentang :
"Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."
Saya, berfikir kadang ayat ini, ingin saya komplainkan ke TUHAN. Saya bertanya kepada TUHAN. Apa yang harus saya lakukan didalam hidup ini, agar hidup saya tidak jenuh ?. Sedangkan, waku terus berjalan dan tak akan pernah kembali.
Kejenuhan sungguh membuat diriku seperti orang linglung dan bingung, belum lagi ditambah permasalahan penipuan itu yang terus menghantui hidup saya
Tapi, saya percaya bahwa TUHAN sendiri yang akan memulihkan saya sekali lagi. Saya, sungguh percaya bahwa tidak ada rencana Allah yang gagal didalam hidup manusia. Percayalah sekali lagi akan janji-janji firman-NYA, sampai TUHAN memanggil kita untuk ke kehidupan yang selanjutnya. Imanuel, Allah beserta kita. [Ref : ( Mat 1 : 23 )]. Amin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment