Thursday, July 5, 2018

MENGAMPUNI ITU TIDAK SEMUDAH, SEPERTI MEMBALIKAN TANGAN, TETAPI INI KEWAJIBAN FIRMAN TUHAN !


Pada, pagi hari ini tanggal 6-7-18, ini adalah renungan firman TUHAN saya yang ke 2. Saya akan membahas renungan firman TUHAN, tentang bagaimana pentingnya mengampuni seseorang yang sudah menghancurkan hidup kita. Walaupun, hal ini sangat susah dan merupakan suatu perintah firman TUHAN.

Pada, kemarin hari, entah suatu hal kebetulan/tidak. Tante saya tidur diruma saya. Tepat pada pukul jam 23.00 malam, dia yang sehabis pulang dari gereja masuk ke kemar saya. Dan menceritakan bagaimana tentang kesaksian.

"Seorang anak perempuan yang hendak melakukan pernikahan, tetapi sebelumnya dibunuh sendiri oleh mantan pacarnya dan pacarnya sendiri".

Mendengarkan cerita kesaksian ini dari tante saya. 

Jadi, ketika ada seorang anak perempuan, yang hendak menikah tetapi pada waktu ingin melakukan pernikahannya. Malahan seorang mantan pacar dan pacarnya, itu membunuh si wanita ini. Menurut anda sekalian semua saudara-saudara. Respon, ke 2 orang tua si wanita ini bagaimana ?.

Jawabannya adalah:

Kedua, orang tua wanita ini sangat terpukul, dan sampai-sampai mereka murtad dengan TUHAN, dan berkata kepada TUHAN :

"Bagaimana hal ini bisa mungkin terjadi dalam kehidupan keluarga saya. Apakah ini adil TUHAN ?. Saya hanya memiliki anak 1 1 nya, tetapi malah mati mengenaskan dengan dibunuh oleh seseorang. Kenapa, tidak menimpa orang lain ?." Melainkan malahan menimpa saya. Kata orang tua wanita tersebut ( Ibunya si wanita yang dibunuh ).

Semenjak kejadian itu, ibu dari wanita ini mengalami stress dan bahkan depresi. Tetapi, akhrinya dia tersadar, dengan suara dorongan dari Roh Kudus. Bahwa, Ibu ini harus benar-benar mengampuni si pembunuh ini. Tetapi, semua ini tidak berlangsung dengan spontan, karena mengampuni seseorang tidak seperti membalikkan tangan saja, apalagi ketika hidup kita dihancurkan oleh seseorang tersebut.

Nah, entah dasar dorongan dari Roh Kudus, ibu ini pun tersadar. Dan, malah ingin melakukan kunjungan ke penjara, dimana si pembunuh di tahan.

Dan, disana pun katanya si ibu ini, sempat di tertawakan oleh polisi dan napi-napi lainnya, dengan berkata :

Polisi : Bu, mau-maunya ibu datang kesini untuk menghampiri orang se bejat ini ?! yang sudah membunuh anak ibu ?. Bla.. bla..

Ibu : Iya, gpp. Saya kesini, memang ingin memaafkan perbuatan dia, karena tanpa dorongan TUHAN YESUS KRISTUS sendiri, saya tidak bisa kesini untuk mengampuni dia dari kesalahannya.

( Polisi, dan napi-napi lainnya pun tertegun dengan prinsip ibu ini, yang sungguh berwibawa. Dan yang tidak kalah penting. Seorang pembunuh ini pun sampai menangis-nangis atas kedatangan ibu ini yang begitu mulia hatinya ).

Hal yang dapat dipetik dalam kisah ini, dan pembelajarannya adalah :

Mengampuni itu akan sangat susah apabila seseorang tersebut telah menghancurkan hidup kita.

Kenapa saya bisa bilang begini ?!.

Karena, saya mengalami hal ini sendiri, dalam kejadian ditipu dalam usaha dengan jumlah miliaran rupiah oleh seseorang yang menggunakan ilmu hitam, dan seorang iblis yang menyamar sebagai malaikat terang, yaitu orang yang berlagak pura-pura baik.

NB : Baca juga : http://menaradoakristen.blogspot.com/2018/06/tuhan-pasti-berikan-keadilan-dalam-hidup.html

Tetapi, semua ini bertentangan dengan firman TUHAN yang ada, karena firman TUHAN sendiri berkata:

Kemudian  datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus : TUHAN, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudarau jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"."Yesus berkata kepadanya : "Bukan !. Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.". ( Mat 18 : 21-22 ).

Ya, ayat firman ini sudah sungguh jelas, bahwa YESUS TUHAN kita sendiri, yang memerintahkan kita, agar memberikan/melepaskan pengampunan kepada orang yang berbuat dosa kepada kita.
Tetapi, sekali lagi saya tegaskan, hal ini tidak mudah seperti membalikan tangan saja. Apalagi, ketika hidup kita sungguh dibuat hancur oleh seseorang yang sudah kita tolong. ( Ini adalah kejadian yang saya alami ketika menolong seseorang malah, mereka menipu saya dan menghancurkan hidup saya ).

Saya, sungguh tidak munafik untuk hal seperti ini. Sungguh, mulut saya bisa memaafkan, tetapi hati saya masih belum bisa. Saya, yakin TUHAN pun tahu apa yang saya alami saat-saat itu hingga saat ini.

Saya percaya, bahwa janji pemulihan TUHAN sungguh terjadi dalam hidup saya, sesuai dengan kegenapan firman-NYA. Tetapi, saya juga butuh. Kapan, orang-orang yang membuat susah hidup saya, mendapatkan ganjaran pembalasan dari-NYA. Bukan, saya menuntut TUHAN untuk membalaskan secepatnya, tetapi firman TUHAN sendirilah yang berkata, bahwa segala bentuk pembalasan adalah Hak mutlak dari-NYA. [Ref : ( Rm 12 : 19 )]. 

Jadi, saudara-saudara jangan tirulah saya. Saya, bisa memberikan masukan tentang pengampunan, tetapi saya sendiri bisa belum mengikhlaskannya. Mungkin, dengan menuliskan firman TUHAN tentang pengalaman dari si "Orang tua yang anaknya dibunuh ini". Bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi saya dan kita semua, bahwa pentingnya pengampunan itu. Dan, berfikir bahwa pengampunan adalah kewajiban dari perintah TUHAN YESUS sendiri.

Sebab ada tertulis dalam firman-NYA :

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.". ( Mat 6 : 14-15 ).

Ya, ayat ini sungguh keras berbicara, bahwa hal yang dikehendaki TUHAN sendiri adalah melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita, agar diri kita sendiri pun di ampuni kesalahannya kepada TUHAN sendiri. Mungkin, dalam kisah yang dialami "Orang tua yang anaknya dibunuh ini". Dia sendiri sudah melakukan prinsip ini semua dalam hidupnya, sehingga memang benar pemulihan hidup sungguh terjadi dalam kehidupan ibu ini. ( Dalam, kisah ending yang diceritakan oleh ibu ini, bahwa sekarang hidupnya jauh lebih baik, ketiak dia bisa mengampuni si pembunuh itu yang membunuh anaknya ).

Jadi, saudara-saudara yang kekasih dalam Kristus. Kita, semua ( termasuk saya sendiri ). Berusahalah, dan berdoalah selalu, untuk meminta dorongan Roh Kudus, agar hati kita yang pahit ini, dapat dipulihkan untuk dapat mengampuni orang-orang yang menyakiti hidup kita/bahkan menghancurkan hidup kita. Sebab, semua ini adalah kewajiban dari firman TUHAN yang ada.

Selamat Pagi, didalam TUHAN YESUS KRISTUS, persekutuan-NYA. Semoga, membuat hati kita terbuka lebih baik, dan menghilangkan rasa kebencian dalam diri kita. Salam pengampunan. Imanuel, Allah beserta kita. [Ref : ( Mat 1 : 23 )]. Amin.

No comments:

Post a Comment