Oke, selamat pagi. Saudara-saudara yang kekasih di dalam Kristus TUHAN kita. Sudah, lama saya tidak menuliskan renungan lagi. Entah, karena saya malas atau gimana saya tidak tahu. Tetapi, saya harus memaksakan ini semua agar kuasa TUHAN dapat dinyatakan semua di dalam hidup kita saudara-saudara yang kekasih. Bukankah ada tertulis dalam firman-NYA, bahwa :
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah TUHAN." ( Rm 12 : 11 ).
Ya, ayat ini sudah merupakan teguran yang jelas buat kita semua, bagi kita semua yang malas dalam melakukan kehendak firman TUHAN. Padahal, apabila kita hidup di dalam persekutuan Kristus dan melayaninya dan menyebarkan kebenaran firman-NYA, hal itu pun tidak akan pernah sia-sia, sebab di dalam persekutuan dengan Kristus, usaha jerih payah kita tidak akan pernah sia-sia. Camkanlah itu, saudara-saudara yang kekasih di dalam Kristus TUHAN kita. [Ref : ( 1Kor 15 : 58 )].
Oke, sekarang saya ingin kembali ke topik perenungan saya pada hari ini. Tepat pada tanggal 16-7-18. Hari senin.
Saya akan membicarakan renungan firman TUHAN, tentang. Bagaimana kita harus ikhlas dalam menghadapi suatu masalah yang menimpa kita saat ini. Makanya, saya membuat statement seperti ini :
"Ikhlas jangan dimulut saja, melainkan harus dari hati".
Seperti halnya yang dikatakan di dalam firman TUHAN :
"Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu." ( 2Kor 8 : 8 ).
Ya, kenapa saya bisa menuliskan statement, dan mengutip firman diatas ini ?. Karena, saya sendiri sedang berusaha untuk mengikhlaskan hal-hal buruk yang terjadi di dalam hidup saya. Saya akan menceritakan kisah saya, secara singkat. Bagaimana, saya sampai sekarang ini tidak bisa mengikhlaskan apa yang sudah terjadi di dalam hidup saya ini. Kita, semua ini adalah manusia, dan mempunyai sifat kemanusiawian, yang terbatas. Sehingga, kita tidak dapat menanggung perkara kita sendiri, apabila TUHAN tidak ikut campur tangan. Maka, dari itu berdoalah selalu kepada TUHAN, dan mintalah pertolongan dari-NYA dan mintalah perjuangkan perkara kita kepada-NYA.
Ya, bagaimana tidak ?. Saya bisa ikhlas dengan kejadian yang menimpa saya ?.
Yang, pertama. Saya sudah ditipu bisnis oleh seseorang penipu yang sudah saya bantu selama ini. Hingga miliaran rupiah. Dengan hasil usaha dan jerih payah kerja saya dengan keringat saya selama 2 tahun lebih, semuanya habis begitu saja, hingga miliaran rupiah ?. Bagaimana saya bisa ikhlas ?. "Orang dalam kesusahan saya udah bantu ?. Tetapi kita sendiri malah ditipu oleh orang itu ?. Kadang sampai berfikir apakah dunia ini adil, dengan hal-hal seperti ini?. Padahal, firman TUHAN sendiri berkata kita harus saling menolong sesama kita.".
Jawabannya adalah : Menurut saya dunia memang tidak akan pernah adil. Jadi, memang diri kita sendirilah yang dapat mengontrol bagaimana kita harus bijak dalam melakukan kehendak-kehendak bebas kita, dan terutama mintalah petunjuk/hikmat dari TUHAN, agar kita dimampukan untuk dapat mengerti akan kehendak-kehendak-NYA.
Terus, bagaimana dengan firman TUHAN yang berkata kita harus menolong sesama kita juga ?. Menurut saya. Menolong sesama kita, dalam konteks ini, memang juga harus hati-hati. Tidak ada sekarang kita harus berkewajiban menolong orang yang ingin bisnis dengan kita, tetapi ujung-ujungnya menipu. Karena, orang-orang seperti ini dapat dikatagorikan dalam "Iblis yang menyamar sebagai malaikat terang". [Ref : ( 2Kor 11 : 14 )].
NB : Baca juga : http://menaradoakristen.blogspot.com/2018/07/iblis-masih-mengintai-kita-berhati.html
NB : Baca juga : http://menaradoakristen.blogspot.com/2018/07/berhati-hatilah-dalam-melangkah-sebab.html
Mengapa saya bisa bilang demikian ?.
Ya, karena saya mengalami nya sendiri, bagaimana saya menolong seseorang yang pura-pura baik, ternyata perilakunya sama seperti dengan iblis. Malahan, orang ini menghancurkan hidup saya !. Jadi, saudara-saudara yang kekasih dalam Kristus. Apabila, kita di wajibkan untuk membantu sesama kita. Pilihlah jalan yang benar-benar penuh hikmat, contohnya : Kita semua bisa membantu anak-anak panti asuhan, atau sebagainya. Kenapa saya bisa bilang begini ?. Karena, dalam membantu anal-anak yatim itu juga merupakan ibadah yang sempurna dari hidup kita di dalam Ke Kristenan loh, dan semua ini ada tertulis dalam firman-NYA :
"Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu, dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia." ( Yak 1 : 27 ).
Ya, ayat firman TUHAN ini sungguh jelas dan sangat jelas, bahwa membantu korban panti asuhan. Ini adalah kehendak firman Allah, dalam ibadah sejati kita. Jadi, saudara-saudara yang kekasih dalam Kristus. Percayalah, jangan sampai salah mengartikan firman TUHAN, dengan kita harus membantu sesama-sesama kita yang artinya dalam konteks verbal : Semua orang harus kita bantu. Saya katakan sekali lagi. itu TIDAK BENAR !. Sebab, dunia ini semakin jahat dan jahat, hal ini sudah di nubuatkan dalam firman TUHAN. Jadi, kita semua harus bijak dan berhati-hati dalam menentukan langkah-langkah kita, dan mintalah hikmat selalu pada TUHAN kita, YESUS KRISTUS, sebagai juruselamat satu-satunya dalam hidup kita semua.
NB : Baca juga : http://menaradoakristen.blogspot.com/2018/06/tuhan-pasti-berikan-keadilan-dalam-hidup.html
Yang ke dua. Saya, saat ini sedang membayari hutang mamah saya. Sebesar belasan juta rupiah, kepada seseorang yang dapat dikatagorikan orang ruwet, ini sama aja bisa dikatakan sebagai orang yang lagaknya seperti orang ber-TUHAN tetapi kelakuannya sama sekali mirip dengan perempuan sundal. Hati-hatilah dengan orang-orang seperti ini.
Bagaimana tidak ?.
Awalnya saya ikhlas, untuk membantu mamah saya dalam menyelesaikan hutang nya ini kepada wanita ini. Tetapi, entah kenapa saya jadi jengkel sendiri. Singkat cerita, wanita ini suka mengejar-ngejar kakak laki-laki saya untuk dijadikan suaminya. Lah, sedangkan kakak laki-laki saya sendiri sudah menikah dan mempunyai anak, dan istri. Apakah ini dapat dikategorikan dengan wanita ber-TUHAN ?
Menurut saya tidak !. Maka dari itu sekali lagi saya terapkan. "Iman tanpa perbuatan adalah hakekatnya mati". [Ref : ( Yak 2 :14-26 )]. Jadi hati-hati dengan orang-orang seperti ini. Yang berlagak melas-melas bicara ke TUHAN-an, tetapi kelakuannya sendiri pun dapat dikategorikan dalam perempuan sundal.
Kenapa saya bisa bilang wanita ini adalah perempuan sundal ?.
Ya, karena waktu dia di intimitasi sama papah saya, mengenai hutang piutang tersebut. Katanya, dia berkata kasihan terhadap mamah saya, dan menganggap mamah saya, sebagai mamahnya dia.
Whatt ??. Dalam konteks ini saya kaget. Bagaimana bisa wanita ini tidak ada hubungan dengan mamah saya, kenapa bisa menganggap saya sebagai mamah dia sendiri ?. Apakah masuk akal kalau tidak ada pikiran "Ada udang dibalik batu" ?.
Menurut saya jelas ada. Tujuan wanita ini menghutangi mamah saya, agar untuk mendekatkan diri ke kakak laki-laki saya. Menurut saudara-saudara di dalam Kristus, apakah hal ini berdosa ?.
Ya, jelas berdosa lah !. Tidak ada perempuan sundal yang benar di ajarkan didalam alkitab. Bagaimana tidak ?
Mana ada orang yang sudah beristri, masih saja dikejar-kejar terus untuk menceraikan istrinya. Nah, inilah yang terjadi di dalam wanita ini. Waktu ditanya papah saya, tidak ada hubungan dengan kakak saya lagi, dia jawabannya "sudah tidak ada hubungan". Eh, tetapi beberapa hari kemudian lagi, masih ada hubungan, telfon-telfon an, dll.
Apakah perempuan ini, orang benar ?. Menurut saya tidak !. Saya juga tidak tahu apa tujuan perempuan ini, hutang sudah dibayar masih aja menganggu kehidupan keluarga saya, dengan cara melas-melas, dan dia juga pernah bilang pada diri saya. Bahwa, apa yang dia lakukan TUHAN pasti tahu yang saya alamin, dalam konteks ( Dia kondisi tertekan dimainkan koko saya, perasaannya,bla bla bla). Tetapi, saya berfikir. TUHAN pun juga seharusnya tahu juga kalau wanita ini perempuan sundal yang tak tahu diri.
Jadi, ya sudahlah singkat cerita saja saya tentant perumpamaan fakta yang ada ini. Saya tidak bisa menceritakan satu-satu yang terjadi. Karena, ini bukan hak saya sepenuhnya. Melainkan saya, harus menyerahkan segala perkara ini kepada TUHAN, sebab hanya TUHAN-lah satu-satunya hakim yang adil di dalam dunia ini.
"Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir". ( Am 5 : 24 ).
Ya, prinsip ayat firman dari kitab Amos ini sungguh penuh dengan kekuatan. Bahwa, biarlah kehidupan ini tidak adil. Tetapi, janji TUHAN akan selalu adil. Karena, kebenaran firman TUHAN hanyalah "YA" dan "AMIN". [Ref : ( 1Kor 1 : 19-20 )].
Kembali lagi ke topik awal dalam keikhlasan. Kalau ditanya saya pribadi sendiri, memang belum dapat menjalankan keikhlasan dalam berbagai aspek hidup di dunia ini. Bagaimana tidak ?.
"Orang yang sudah menolong orang malah ditipu miliaran rupiah, dan bagaimana orang yang tidak tahu ada hutang, tapi disuruh untuk membayar hutang yang orang itu dia tidak pakai ?."
Cerita ini masih berlanjut sebenarnya dalam kisah mamah saya yang tidak benar juga. Tapi, saya sudah malas menceritakannya. Melainkan hanya kuasa doalah yang dapat merubah diri seseorang tersebut untuk menjadi ke jalan yang benar.
Pesan bagi kita semua di dalam Kristus :
"Berusahalah untuk belajar ikhlas dalam menghadapi kehidupan yang tidak adil ini". Percayalah pada TUHAN, selama hidup kita di jalur yang benar. TUHAN pasti akan berikan penyertaanya untuk kita, dalam melewati segala-segala persoalan hidup yang ada.
Menurut saya pribadi ?!. "Tidak ada 1 orang pun didunia ini yang dapat ikhlas dari dalam hati yang sesungguhnya dalam kehidupan ini". Tetapi, hal ini tidak masalah bagi kita semua. Sebab, kita semua memang dituntun kepada jalan TUHAN untuk menjalani hidup ini. Karena ada tertulis juga didalam firman-NYA, bahwa hidup harus :
"Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia". ( Mzm 118 : 8 ).
Sudah jelaskan ?. Isi ayat didalam kitab Mazmur ini. Bahwa, percaya kepada manusia tidak ada gunanya, malahan kita yang sering akan dikecewakan. Dan, percaya kepada manusia juga merupakan larangan keras dalam firman TUHAN, sebab ada tertulis juga di dalam kitab Yeremia :
"Beginilah firman TUHAN : "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari TUHAN. Ia, akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik' ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. ( Yer 17 : 5-6 ).
Maka dari, itu saudara-saudara yang kekasih didalam Kristus TUHAN kita, lebih baik kita percayakan hidup kita kepada TUHAN, dan andalkan TUHAN setiap saat/waktu didalam hidup kita. Kapanpun itu, percayalah bahwa penyertaan TUHAN tidak akan pernah sia-sia dan berbohong seperti yang manusia lakukan. Ada tertulis dalam firman-NYA :
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN !. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasillkan buah. ( Yer 17 : 7-8 ).
Oke, singkat cerita renungan dalam firman TUHAN kali ini. Salam sejahtera bagi persekutuan TUHAN YESUS KRISTUS, di dalam hidup kita. Imanuel, Allah beserta kita. [Ref : ( Mat 1 : 23 )]. Amin,
No comments:
Post a Comment